Kesadaran masyarakat untuk membeli produk asuransi sering disebut
masih rendah. Hal ini sebagian disebabkan adanya dugaan-dugaan mengenai
kerugian atau ketidakleluasaan yang akan diperoleh jika Anda membeli
produk asuransi. Benarkah demikian?
Inilah yang perlu diluruskan. Asuransi jiwa adalah bagian penting
dari perencanaan keuangan. Tetapi, salah pengertian mengenai asuransi
jiwa bisa mencegah orang untuk mendapatkan manfaatnya. Kelak, ketika
terjadi masalah, ia baru sadar seharusnya sudah sejak lama membeli
asuransi. Agar Anda tidak termakan gosip atau omongan orang mengenai
asuransi jiwa (yang belum tentu benar), sebaiknya Anda kenali dulu
mitos-mitos seputar asuransi jiwa yang paling populer.
1. Orang yang masih muda dan lajang tidak membutuhkan asuransi
Adakah orang yang mengalami kerugian ketika kita meninggal dunia?
Bagaimanapun juga, meskipun kita tidak bergantung pada orang lain, kita
tetap akan meninggalkan utang kartu kredit, cicilan rumah, pinjaman
tunai, hingga biaya pemakaman. Kebijakan asuransi jiwa umumnya akan
menutup biaya-biaya ini. Semakin cepat, atau semakin muda Anda membeli
asuransi, Anda bisa mendapatkan premi yang lebih rendah. Asuransi juga
akan menjamin biaya-biaya yang Anda keluarkan bila Anda mengalami
masalah kesehatan kelak.
2. Hanya orang yang sudah mempunyai anak yang butuh asuransi
Menurut Michael Bonevento, senior financial advisor di
Ameriprise Financial Services, Inc., mereka yang menikah dan menikah
dengan anak, atau menikah dengan anak berkebutuhan khusus, mungkin punya
kewajiban membeli asuransi. Meskipun begitu, ada banyak contoh dimana
para lajang juga memiliki asuransi. Ketika si lajang datang dari
keluarga yang kurang berada, ia bisa meninggalkan klaim asuransi untuk
keluarganya bila terjadi masalah padanya. Jadi, ia mengambil asuransi
untuk memastikan keluarganya tidak mengalami masalah keuangan saat ia
sudah tak ada.
3. Jika perusahaan sudah memberikan asuransi, untuk apa lagi membeli asuransi?
Banyak perusahaan yang menyediakan asuransi jiwa atau asuransi kesehatan
untuk karyawannya, yang nilainya mungkin setara dengan gaji Anda
setahun. Hal ini mungkin saja merupakan benefit bagi Anda, tetapi
bagaimana jika Anda tak bekerja lagi di perusahaan tersebut? Bukankah
Anda tak bisa meramal kapan Anda akan mengalami risiko-risiko yang
mungkin terjadi? Bagaimana jika mendadak Anda harus dirawat di rumah
sakit? Mungkin akan terlambat jika Anda baru membeli asuransi ketika
sudah membutuhkannya untuk mengantisipasi kerugian uang yang mungkin
muncul akibat risiko itu.
4. Asuransi jiwa umumnya terlalu mahal
Saat akan membeli asuransi, Anda akan diberi pilihan untuk biaya premi
yang sesuai dengan kemampuan Anda. Premi yang dipilih orang yang masih
muda tentu akan lebih rendah daripada orang yang sudah mapan. Selain
itu, selain dibayar tahunan, ada pula premi yang bisa dibayar bulanan.
Nilai premi ini bisa Anda tingkatkan ketika kondisi keuangan Anda
semakin baik.
5. Semua kebijakan asuransi sama
Namanya juga produk atau barang dagangan. Masing-masing pasti punya
kelebihan dan kekurangan, yang diwujudkan dalam bentuk kebijakan.
Kebijakan tersebut mungkin menggunakan istilah yang sama, namun
substansi mengenai apa yang di-cover bisa berbeda. Jadi
saat Anda membeli produk asuransi, jangan sekadar mempertimbangkan
harganya saja. Bacalah baik-baik kebijakan yang diberikan agar Anda
tidak merasa ditipu belakangan.
6. Ibu rumah tangga tidak perlu membeli asuransi
Anda mungkin tidak memiliki penghasilan, tetapi Anda tentu tetap harus
menyediakan fasilitas yang dibutuhkan oleh keluarga. Misalnya, kesehatan
anak, kebutuhan sandang-pangan, perawatan rumah, dan lain sebagainya.
Bila suami mendadak meninggal dunia, atau tak mampu bekerja lagi,
kebutuhan-kebutuhan tersebut tentu harus Anda penuhi sendiri. Nah,
asuransi jiwa dapat menjamin keamanan Anda saat pasangan tidak lagi
hadir untuk memenuhi kebutuhan Anda.
7. Membeli asuransi itu rumit
Memang dibutuhkan waktu untuk memproses pembelian asuransi Anda,
termasuk persetujuan permintaan asuransi yang Anda ajukan. Namun saat
ini financial planner alias agen asuransi sudah menerapkan
jemput bola. Artinya, merekalah yang mendatangi Anda dan mengurus segala
sesuatunya. Bila kurang jelas dengan hak-hak dan kewajiban Anda, Anda
juga bisa mengaksesnya sendiri di website-nya. Anda juga bisa
membandingkan sendiri dengan produk asuransi lainnya. Jika masih kurang
jelas, Anda bisa menjadwalkan pertemuan lagi dengan agen Anda.
Sumber : Divine Caroline (Kompas.com)
No comments:
Post a Comment